Awas.!!
Penyakit STROKE Menyerang.!
Stroke
bukanlah suatu penyakit yang baru, melainkan merupakan masalah kesehatan yang
sudah lama sekali dikenal di dunia kedokteran. Namun demikian hingga kini
stroke masih menjadi masalah kesehatan yang serius dan belum dapat diturunkan
angka kejadiannya secara signifikan. Adanya berbagai perkembangan tatalaksana
yang telah dicapai di seluruh dunia, tampaknya belum terlalu berhasil menekan
angka mortalitas dan morbiditas yang masih cukup tinggi, khususnya di negara
berkembang seperti Indonesia.
Stroke adalah suatu “Brain attack” atau “serangan otak” yang
terjadi karena gangguan pembuluh darah atau suplai darah ke otak yang sering
terjadi mendadak dengan gejala yang beragam. Penyakit ini tergolong dalam cerebrovaskular disease (CVD) dan merupakan
salah satu penyakit gawat darurat. WHO mendeskripsikan stroke sebagai
gejala-gejala defisit fungsi susunan saraf yang diakibatkan oleh penyakit
pembuluh darah otak dan bukan oleh yang lain dari itu. Gejala yang paling
sering ditemukan adalah keadaan lumpuh separuh badan (hemiparese) dengan atau
tanpa penurunan kesadaran. Menurut WHO setiap tahun, 15 juta orang menderita
stroke, 5 juta meninggal, dan 5 juta mengalami cacat permanen.
Stroke merupakan penyebab kematian nomor tiga dan penyebab
kelumpuhan nomor satu di negara-negara maju, dan sekitar 500.000 kasus baru
terjadi setiap tahunnya. Tingginya insiden stroke di Asia menyebabkan stroke
menjadi perhatian di bidang kesehatan. Akan tetapi beberapa literature menyatakan bahwa perbandingan ini tidaklah
sama pada setiap ras. Pada populasi Asia dan orang berkulit hitam, dikatakan
insiden stroke iskemik 60-70% dari seluruh kasus stroke. Pada kelompok stroke
yang disebabkan oleh iskemik serebral (stroke non-hemoragik) sekitar 65%
disebabkan oleh atherotrombosis, sedangkan 35% lainnya disebabkan oleh
embolisme.
Sumber lain juga menyebutkan bahwa jenis stroke yang
paling sering terjadi adalah stroke iskemik (85%) yang disebabkan oleh
trombosis (75%) dan emboli (15-20%). 50% diantaranya merupakan komplikasi
trombotik atau embolik dari ateroma yang merupakan kelainan dari arteri ukuran
besar atau sedang, sekitar 25% disebabkan oleh penyakit pembuluh darah kecil di
intrakranial, dan 20% oleh emboli dari jantung.
Stroke adalah terminologi klinis untuk gangguan sirkulasi
darah non-traumatik yang terjadi secara akut pada suatu fokal area di otak,
yang berakibat terjadinya keadaan iskemia dan gangguan fungsi neurologis fokal
maupun global, yang berlangsung lebih dari 24 jam, atau langsung menimbulkan
kematian. Dalam hitungan detik dan menit, sel-sel otak yang tidak mendapat
aliran darah secara adekuat lagi akan mati melalui berbagai proses patologis.
Secara tipikal, stroke bermanifestasi sebagai munculnya defisit neurologis
secara tiba-tiba, seperti kelemahan gerakan atau kelumpuhan, deficit sensorik,
atau bisa juga gangguan berbahasa.
Dalam
kaitannya dengan umur, meskipun stroke dapat terjadi pada semua usia tapi
insiden jelas meningkat seiring pertambahan usia. Hal ini sesuai dengan
patofisiologi yang mendasarinya, yaitu sebagian besar terkait dengan proses
atherosklerosis dan hipertensi.
Kecanggihan
alat diagnostik misalnya CT Scan tidak dapat dipungkiri adalah merupakan faktor
yang sangat penting untuk dapat menentukan jenis stroke serta cara penanganan gawat
darurat yang diperlukan. Demikian pula
tersedianya ruang intensif akan sangat menentukan keberhasilan perawatan
penderita stroke. Maka sarana-sarana tersebut mau tidak mau haruslah diupayakan
diadakan di setiap daerah karena merupakan hal yang mutlak untuk penanganan
stroke yang memadai.
Tujuan utama terapi stroke
iskemik adalah untuk melindungi daerah oligemia pada daerah penumbra. Daerah
ini dapat dilindungi dengan mengurangkan derajat berat iskemik, contohnya
proteksi neuron, atau mengurangkan durasi terjadinya iskemik dengan
mengembalikan aliran darah yang kurang mendapat aliran darah.
Tanda dan Gejala-gejala Stroke
Berdasarkan lokasinya di tubuh, gejala-gejala
stroke terbagi menjadi berikut:
- Bagian sistem saraf pusat : Kelemahan otot (hemiplegia), kaku, menurunnya fungsi sensorik
- Batang otak, dimana terdapat 12 saraf kranial: menurun kemampuan
membau, mengecap, mendengar, dan melihat parsial atau keseluruhan, refleks
menurun, ekspresi wajah terganggu, pernafasan dan detak jantung terganggu,
lidah lemah.
- Cerebral cortex: aphasia, apraxia, daya ingat menurun, hemineglect,
kebingungan.
Jika tanda-tanda dan gejala
tersebut hilang dalam waktu 24 jam, dinyatakan sebagaiTransient Ischemic
Attack (TIA), dimana merupakan serangan kecil atau serangan awal
stroke.
Stroke sangat dapat dicegah,
Hampir 85% dari semua stroke dapat DICEGAH ,
Hampir 85% dari semua stroke dapat DICEGAH ,
Karena
Ancaman stroke hingga merenggut nyawa dan derita akibat stroke. Hidup BEBAS
tanpa STROKE merupakan dambaan bagi semua orang.
Tak heran semua orang selalu berupaya
untuk mencegah Stroke atau mengurangi faktor risiko dengan menerapkan pola
hidup sehat, olahraga teratur, penghindari stress hingga meminum obat atau
suplemen untuk menjaga kesehatan pembuluh darah hingga dapat mencegah
terjadinya Stroke.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar